Rabu, 12 Juni 2013

Review Her Sunny Side (Hidamari no Kanojo)

Sinopsis dan Data Her Sunny Side:

Judul : Her Sunny Side
Penulis: Koshigaya Osamu
Genre : Romance, drama
Kategori: Fiksi, novel terjemahan
Ukuran: 14*20cm
Tebal :   224 halaman
Harga : Rp. 51.000
Terbit: April 2013


“Apakah kau sendiri juga menganggap bertemu denganku adalah takdir?”Setelah sepuluh tahun, aku bertemu kembalidengan teman masa kecilku.Berbeda dengan dirinya dulu yang dijuluki ‘Anak Paling Bodoh Di Sekolah’ dan sering ditindas, kini ia bertransformasi menjadi seorang gadis jelita yang serba bisa, sekaligus sukses dalam pekerjaan.
Tetapi, ternyata gadis itu menyimpan sebuah rahasia masa lalu yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Perlahan tapi pasti,sedikit demi sedikit rahasia itu terbongkar. Apakah aku bisa menerima rahasia itu apa adanya?Apakah kisah cinta kami bisa berakhir bahagia?
Selalu ada kegetiran yang mengiringi sebuah kebahagiaan saat kita menyukai seseorang. Novel ini menggabungkan keduanya dengan manis.


Review :

Novel ini mengisahkan tentang percintaan yang manis, romantis, namun agak miris di akhir ceritanya. Seorang pemuda bernama Okuda Kosuke bekerja sebagai staff junior pada bagian iklan di suatu perusahaan, tidak menyangka ditakdirkan bertemu kembali dengan teman lamanya yang sudah berpisah selama sepuluh tahun. Mereka dipertemukan dalam hal pekerjaan. Teman lamanya itu bernama Watarai Mao. Mao sebagai staff junior dan statusnya sudah menjadi karyawan tetap di Lara Aurore, perusahaan pembuat lingerie yang saat itu sedang berkembang pesat. Mereka terlibat suatu pekerjaan di mana Mao menjadi klien dari perusahaan tempat Kosuke bekerja. Jadi tugas Kosuke ini adalah merancang iklan suatu produk lingerie agar dapat menarik perhatian kaum perempuan usia 20-an sebagai konsumen utama Lara Aurore. Kosuke tidak menyangka bahwa Mao yang ia kenal dulu sebagai gadis kecil yang ceroboh, bodoh, sering menjadi bulan-bulanan teman sekelasnya, dan membuat masa-masa SMP Kosuke menjadi menyedihkan kini berubah amat drastis. Mao yang ia kenal sekarang adalah seorang wanita dewasa, pintar, dan serba bisa. 

Pertemuannya dengan Mao kembali mengingatkan Kosuke pada masa-masa SMPnya dulu yang sangat menyebalkan. Kecerdasan Mao yang di bawah rata-rata di mana ia tidak bisa menulis huruf kanji, perhitungan sederhana, dan bahasa Inggris membuat Kosuke diminta gurunya untuk menjadi tutor Mao dalam belajar. Belum lagi tentang “Insiden Mentega” yang membuat mereka dijauhi teman-temannya sampai dengan isu mengenai Mao yang suka berkeliaran di kompleks perumahan saat malam hari sambil telanjang. 

Sebenarnya Mao cukup manis. Sinar nakal matanya yang sering melihat ke sana kemari memiliki sesuatu yang menarik perhatian; rambut hitam yang saking pekatnya sampai terlihat seperti warna kebiruan mengundang untuk dielus juga bibirnya yang mungil. Semuanya mengandung daya tarik.

Karena pekerjaan inilah, mereka menjadi sering bersama. Kosuke sudah mengira semenjak SMP dahulu Mao sudah menyukai dirinya dan disadari atau tidak ternyata Kosuke juga jatuh cinta pada Mao. Hingga suatu hari mereka berkunjung ke rumah orang tua masing-masing untuk meminta restu. Namun, orang tua Mao kurang menyetujui hubungan mereka karena latar belakang yang ada pada diri Mao. Mereka tidak mengindahkan ketidaksetujuan orang tua Mao dan mereka akhirnya menikah. Kosuke tidak mengerti apa yang orang tua Mao maksud tentang latar belakang Mao. Sebenarnya siapa Mao dan rahasia apa yang mereka sembunyikan pada Kosuke? Dan benarkah Mao dahulu suka berkeliaran di kompleks perumahan saat malam hari sambil telanjang? Pertanyaan-pertanyaan itu selalu menghantui Kosuke tetapi ia tidak mau memikirkannya lebih dalam. Mereka hidup bahagia sebagai suami istri meskipun Kosuke sering melihat kejanggalan yang ada pada diri Mao. Hingga suatu ketika Mao menghilang begitu saja tanpa ada kata perpisahan. Kosuke mencarinya ke mana-mana. Anehnya di kantor Mao bekerja, identitas Watarai Mao tidak ditemukan dan ketika Kosuke menelpon ke rumah orang tua Mao, mereka seolah-olah tidak mengenali Mao.

Ke manakah Mao menghilang?

Novel ini menyajikan kisah romantis, manis, dan sangat mengejutkan di akhir cerita. Bahasa yang digunakan sangat ringan untuk dicerna tentang isi ceritanya. Di pertengahan cerita mungkin akan membosankan dan pembaca akan bingung akan dibawa ke manakah cerita ini. Karena kebanyakan orang Jepang suka membuat konflik klimaks di akhir cerita, begitu juga dengan novel ini. Pembaca akan kaget, heran atau mungkin senyum-senyum sendiri karena akhir ceritanya yang begitu unik dan tidak disangka-sangka. Karena novel ini adalah terjemahan dari novel Jepang banyak istilah-istilah yang dapat kita pelajari dari novel ini. Dari kisah Kosuke dan Mao, mungkin bisa kita tarik kesimpulan bahwa cinta itu tidak butuh yang namanya alasan. Meskipun dulu Mao bodoh, memiliki latar belakang yang janggal, sikapnya yang angin-anginan, dan kekanak-kanakan, Kosuke tetap mencintai Mao. Sampai akhirnya mereka berpisah Kosuke tetap tidak bisa kehilangan Mao. Hingga pada akhirnya Mao muncul dengan wujud aslinya, Kosuke pun tetap mencintainya.

“Selalu ada kegetiran yang mengiringi sebuah kebahagiaan saat kita menyukai seseorang.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar